Cara Pasang Rangka Plafon Gypsum – Salah satu bahan yang biasa digunakan pada bagian atas bangunan selain atap adalah penggunaan plafon gipsum. Plafon ini digunakan untuk menutupi rangka atap di atas bangunan. Meski dapat membuat tampilan bangunan lebih rapi dan indah, namun ada satu kekurangan dari pemasangan plafon gypsum yaitu tidak tahan terhadap hujan.
Saat hujan dan jika ternyata hujan cukup deras, tidak jarang rintik hujan merembes hingga ke permukaan plafon gypsum. Jika hal ini terjadi terus menerus, maka tidak mungkin jika plafon akan jebol dan rusak.
Oleh karena itu, diperlukan beberapa upaya khusus agar hal ini tidak terjadi pada bangunan dan konstruksi plafon yang tetap awet dan tidak rusak. Lalu bagaimana cara melindungi plafon gypsum agar air hujan tidak merembes ke permukaan? Berikut ini adalah cara pasang rangka plafon gypsum.
Cara Pasang Rangka Plafon Gypsum
pemasangan rangka plafon gipsum sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya butuh ketelitian, bahan dan alat yang tepat serta teknik pemasangan yang tepat. Pada dasarnya, pemasangan rangka plafon gypsum dapat dipecah menjadi beberapa langkah, yaitu:
Sebelum pekerjaan rangka plafon dilakukan, terlebih dahulu semua item pekerjaan diatas plafon harus sudah selesai dikerjakan. Langkah pertama dan terpenting dalam memasang rangka adalah mengukur ketinggian plafon di sekitar ruangan tempat rangka akan dipasang. Anda dapat menggunakan pengukur level roh di beberapa titik di sekeliling ruangan. Gambar garis untuk menghubungkan titik-titik.
Langkah selanjutnya adalah pemasangan wall angle (metal elbow) sebagai penyangga dari metal furing. Tempatkan siku logam di dasbor. Selalu mulai dengan dinding dengan area terpanjang. Bor siku besi dengan jarak antar atau baut 40 cm. Pastikan siku dibaut dengan kuat untuk menopang furing logam dengan kuat.
Lanjutkan menempelkan siku logam ke sisa dinding. Harap dicatat bahwa di sudut dinding, siku harus dipasang sepanjang 40 cm saling tumpang tindih. Bentuk siku logam menjadi L di ujungnya menggunakan gunting gipsum. Kencangkan semuanya pada bidang logam yang tumpang tindih.
Setelah siku logam terpasang, buat garis dengan pensil atau spidol setiap 40 cm sebagai tanda pemasangan gipsum. Jarak antar metal furing sebaiknya 40cm atau jika ingin lebih maksimal 60cm. Semakin besar jarak gipsum, risiko menghasilkan langit-langit yang tidak rata atau melengkung.
Potong lapisan logam dengan panjang yang direncanakan dan diletakkan di atas siku logam. Kencangkan dengan baut. Rangka utama (saluran utama atau saluran C) digantung pada kawat gantung menggunakan U dan diletakkan di atas furing logam dalam posisi bersilangan. salah satu persilangan antara dua jenis logam menggunakan aliran informasi. Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah memperkuat rangka dengan memasang braket dan gantungan.
Pemasangan Braket Dan Gantungan
Penggunaan kawat gantung (rod hanger) dan braket besi (sudut klip) adalah aksesoris yang paling umum digunakan pada plafon gantung. Braket besi atau angle clip dipasang pada dek beton menggunakan paku ramset dengan jarak 120 x 120 cm.
Ujung atas batang (kawat) terpasang ke klip sudut. Sedangkan klem U dipasang pada ujung bawah batang penggantung (gantungan kawat). Selain braket dan gantungan batang, gantungan plafon juga bisa menggunakan besi siku yang sudah bekerja sebagai kabel gantung dan ujungnya dilipat untuk bekerja sebagai braket.
Teknik Cara Pasang Plafon yang Benar
Cara pertama adalah dengan selalu memastikan bahwa konstruksi pada bagian atas bangunan, yaitu konstruksi atap eksisting, tidak bocor. Untuk mengecek atap suatu bangunan bocor atau tidak, Anda bisa menunda waktu pemasangan plafon, jadi saat konstruksi atap selesai, jangan langsung memasang plafon sekaligus. Tunggu dulu apakah sudah ada kebocoran atau tidak pada konstruksi yang dibuat. Jika ada, maka perhatikan dan tandai bagian mana yang bocor.
Tetapi jika Anda tidak punya waktu untuk menunggu, maka Anda dapat menggunakan untuk memasang bingkai palfon sebagai langkah pertama/dasar. Setelah memastikan atap tidak bocor, maka langkah selanjutnya adalah bagaimana memilih plafon yang baik untuk bagian atas bangunan. Plafon tahan air hujan adalah plafon yang mengandung bahan tahan air yaitu lapisan material yang berfungsi untuk melindungi plafon dari air.
Karena kelebihan tersebut, tidak heran jika harganya jauh lebih mahal dari harga plafon biasanya. Oleh karena itu, plafon tahan udara sebaiknya digunakan untuk ruangan yang sering terkena udara, seperti kamar mandi dan toilet. Jika suatu bangunan memiliki struktur atap yang terbuat dari pelat beton, maka perlu dilakukan proses waterproofing agar potensi kebocoran pada plafon tidak terjadi.
Sebelum proses ini dilakukan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengisi bagian atas bangunan yaitu atap bangunan dengan menggunakan udara. lakukan ini dalam 24 jam, ini dilakukan untuk melihat dan juga Anda dapat mengukur berapa banyak air yang surut. Jika ternyata jumlah volume udara tetap, Anda tidak perlu khawatir dengan konstruksi atap bangunan karena potensi kebocoran tidak akan terjadi.
Demikian ulasan tentang Cara Pasang Rangka Plafon Gypsum, semoga bermanfaat.